Bekali Kader untuk Pantau Tumbuh Kembang Anak, BKKBN Jatim Gelar Orientasi BKB KIT dan Penggunaan KKA

Bekali Kader untuk Pantau Tumbuh Kembang Anak, BKKBN Jatim Gelar Orientasi BKB KIT dan Penggunaan KKA

Jatim - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur (Jatim) melaksanakan kegiatan Orientasi BKB KIT dan Penggunaan KKA di Kelompok BKB Tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur yang diikuti oleh kader BKB penerima manfaat sarana BKB KIT Stunting dari Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo sejumlah 116 orang.

Kegiatan Orientasi ini dilaksanakan di Hotel Fortunagrande Jember, pada Rabu-Kamis (14-15 Agustus 2024) yang dibuka oleh Nur Hotimah, S.Sos., M.Psdm selaku Penanggungjawab kegiatan BALAN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Dalam Sambutannya, Nur Hotimah menyampaikan ucapan terima kasih kepada para kader yang hadir karena sangat antusias mengikuti kegiatan orientasi ini.

Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan terkait penggunaan BKB KIT dan pemantauan tumbuh kembang balita menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) agar keluarga-keluarga yang memiliki balita dapat memantau tumbuh kembang balita dengan baik sesuai tahapan usia.

“Kegiatan Orientasi BKB KIT dan Penggunaan KKA ini merupakan langkah awal kita untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini, yang mana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA, ” ujar Nur Hotimah.

Sedangkan BKB Kit Stunting adalah sarana penyuluhan atau alat bantu penyuluhan yang berupa seperangkat alat permainan edukatif dan seperangkat media yang berisi materi yang dipergunakan kader untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga yang mempunyai baduta agar meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 (seribu) hari pertama kehidupan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.

“Para pengelola, kader, dan orang tua perlu mengetahui cara memantau perkembangan balita dengan menggunakan kartu kembang anak (KKA) sebagai salah satu alat untuk memantau perkembangan anak guna mencegah terjadinya balita stunting, ” pungkas Nur Hotimah.

Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk dapat membentuk dan menyelenggarakan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di kelompok BKB masing-masing sehingga seluruh keluarga ibu hamil dan ibu baduta terpapar pengetahuan pentingnya pengasuhan di masa 1000 HPK.

Para kader sangat antusias dan aktif berdiskusi dalam kegiatan orientasi ini.@Red.

Mayzha

Mayzha

Artikel Sebelumnya

Merajut Harapan Baru; Malam Lepas Sambut...

Artikel Berikutnya

Perhutani Probolinggo Bersama CDK Lumajang...

Berita terkait