Peduli Pesantren, ITS Serahkan Katalog Gerakan 1000 Desain Kemasan

Peduli Pesantren, ITS Serahkan Katalog Gerakan 1000 Desain Kemasan
Penyerahan katalog Gerakan 1000 Desain Kemasan oleh Ketua Abmas Prioritas ITS, Sayatman SSn MSi (tiga dari kiri) kepada Sekjen OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin SPd MPd (empat dari kiri)

SURABAYA —  Guna membangun kemandirian ekonomi pesantren, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah menggalakkan program One Pesantren One Product (OPOP) sejak Maret lalu. Sebagai bentuk kepedulian, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Prioritas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi menyerahkan katalog Gerakan 1000 Desain Kemasan kepada OPOP Jatim.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin SPd MPd mengatakan, selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pesantren juga berfungsi sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui program pengembangan OPOP yang bertujuan agar setiap pesantren dapat menghasilkan produk unggulan yang mampu diterima pasar.

Oleh karena itu, katalog ini menjadi pilihan yang tepat dan strategis untuk meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan pesantren. Ghofirin meyakini, adanya katalog ini mampu mendongkrak omzet penjualan produk-produk tersebut. “Sebagus apapun suatu produk, apabila tidak dikemas dengan desain yang baik, maka akan menurunkan minat konsumen untuk hal itu, ” ujarnya, Sabtu (22/10/2022).

Pada kesempatan yang sama, ketua Abmas Prioritas Gerakan 1000 Desain Kemasan, Sayatman SSn MSi menyampaikan hal serupa. Bagi Sayatman, produk-produk pesantren perlu ditunjang dengan desain kemasan yang baik dan menarik guna meningkatkan daya saing. “Tidak sedikit produk hasil kreativitas pesantren yang layak dan memiliki peluang untuk dikembangkan dalam pemasarannya, ” sambung dosen Desain Komunikasi Visual ITS tersebut.

Tim Abmas Prioritas ITS dengan hasil buku berupa katalog Gerakan 1000 Desain Kemasan

Sayitman melanjutkan bahwa dalam mewujudkan gerakan ini, dilakukan rangkaian agenda secara bertahap. Mulai dari Focus Group Discussion (FGD) bersama jajaran tim Abmas ITS hingga diskusi dengan pelaku usaha di pesantren untuk menemukan informasi dan mendapatkan gambaran kemasan yang sudah ada sebelumnya. “Kami juga memberikan konsultasi sekaligus bimbingan kepada mereka, ” ungkapnya.

Abmas Prioritas tersebut melibatkan sebanyak 30 dosen dan lebih dari 100 mahasiswa yang tersebar di Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS. Dalam acara katalog kepada OPOP Jatim yang berlangsung Kamis (20/10) lalu, Sayitman berharap pelaku usaha di pesantren dapat meningkatkan cara produk dan mampu meningkatkan penjualannya.

Ghofirin tidak luput dari rasa terima kasih kepada ITS atas kerja sama dan realisasinya gerakan ini. Menurutnya, kolaborasi hebat tersebut merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren. “Harapannya, sinergi dan kolaborasi tim OPOP Jatim dengan ITS dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi universitas lainnya, ” pungkasnya. (*)

Reporter: Tyara Novia Andhin

Redaktur: Erchi Ad'ha Loyensya

surabaya
Achmad Sarjono

Achmad Sarjono

Artikel Sebelumnya

Seorang Kuli Batu Harus Berurusan Dengan...

Artikel Berikutnya

ITS Jadi Tuan Rumah Forum SPI PTN-BH Kedelapan

Berita terkait